Bukti Nyata Tuhan Itu Ada

BLOGGERNES - Tuhan itu ada tetapi banyak orang yang berdalih akan keberadaan Tuhan. Mengapa? Sulitkah seseorang membuktikan akan keberadaan Tuhan?

Bacaan Nats: Mazmur 119:81-83; 2 Korintus 3:2-3

Habis jiwaku merindukan keselamatan dari pada-Mu, aku berharap kepada firman-Mu. (ayat 81)

Habis mataku merindukan janji-Mu; aku berkata: "Bilakah Engkau akan menghiburkan aku?" (Ayat 82)

Sebab aku telah menjadi seperti kirbat yang diasapi; namun ketetapan-ketetapan-Mu tidak kulupakan. (ayat 83)

(Mzm 119:81-83)

Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang. (ayat 2)
Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami,ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia. (ayat 3)
(2 Korintus 3:2-3)

Membuktikan keberadaan Tuhan kepada orang yang tidak percaya adanya Tuhan memang tidaklah mudah. Pertanyaan klasik yang sering mereka ajukan adalah “Jika Tuhan ada, mengapa ada kejahatan, kelaparan, dan kesengsaraan di dunia ini? Di mana Tuhan ketika terjadi gempa bumi atau bencana lainnya?”

Dan masih banyak lagi sanggahan yang diutarakan yang menjadi teka-teki di hati mereka atau yang menguatkan mereka untuk memiliki pemahaman bahwa Tuhan itu tidak ada. Di tambah lagi dengan berbagai teori yang menyesatkan mengenai penciptaan membuat banyak orang yang tidak percaya adanya Tuhan semakin teguh pandangannya.

Beberapa waktu yang lalu, saya menonton sebuah video yang bagus dan sangat sederhana dalam menjelaskan dan membuktikan keberadaan Tuhan.

Kisah ini menjelaskan secara sederhana dalam membuktikan Tuhan itu ada. Seperti apa kisah yang sederhana namun tepat dalam membuktikan keberadaan Tuhan? Seperti apakah bukti nyata Tuhan itu ada?

Seorang pemangkas rambut tiba-tiba berkata kepada seorang anak Tuhan yang rambutnya baru saja dipangkas olehnya.

“Saya tidak percaya jika Tuhan itu ada,” ujar pemangkas rambut.

“Mengapa kau berkata begitu kawan?” tanya si anak Tuhan.


Lantas pemangkas rambut itu menjawab, “Jika Tuhan memang ada katakan padaku, mengapa begitu banyak orang tersakiti, begitu banyak anak terlantar, dan orang-orang sakit? Tuhan tidak ada kawan, karena jika Tuhan ada, tidak akan ada penderitaan, tidak akan ada kesusahan di bumi ini. Saya tidak mengerti bagaimana bisa kalau ada Tuhan, Dia biarkan semua ini terjadi.”

Karena tak bisa menjawab, anak Tuhan itu berpamitan keluar dari ruangan tempat pemangkas rambut tersebut, sembari berpikir jawaban apa yang hendak disampaikannya untuk membuktikan keberadaan Tuhan.

Diluar ia melihat seorang pria berambut panjang yang santai bersandar di tembok. Ia pun menghampiri pemuda itu dan memintanya mengikuti dia. Ia lantas masuk menemui tukang cukur bersama pemuda itu.

“Apa kau tahu, tidak ada tukang pangkas rambut,” ujarnya kepada pemangkas rambut itu.

“Apa? Dan saya ini kamu panggil apa?” tanya tukang pangkas bernada ketus.

Anak Tuhan itu lantas melanjutkan, “Tukang pangkas rambut tidak ada, karena jika mereka ada, tidak akan ada lagi rambut panjang seperti dia.”

“Tukang pangkas rambut itu ada, masalahnya ia tidak datang kepadaku!” ujar pemangkas rambut.

“Tepat. Itulah maksudnya! Tuhan itu ada, masalahnya mereka tidak mau datang menemuiNya. Itulah sebabnya kawanku, begitu banyak kesusahan dan penderitaan di dunia ini,” jawab anak Tuhan itu.



Penderitaan di dalam dunia ini memang ada dan menimpa orang yang tidak percaya maupun orang benar. Sebab dunia tempat kita tinggal ini sudah dicemari oleh dosa.

Bumi ini bukan lagi bumi yang sempurna sejak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa. Namun Tuhan mempersiapkan langit dan bumi baru bagi orang yang percaya kepadaNya.

Daud adalah raja yang disertai Tuhan, tetapi dalam perjalanan hidupnya, ia juga mengalami berbagai persoalan hidup.

Hidupnya seperti berada di ujung tombak. Ia memiliki banyak musuh, bahaya selalu mengancam, bahkan tidak jarang ia mengalami olok-olokan dan hinaan, baik dari pihak musuh, maupun warga yang tidak suka dengannya.

Ia mengumpamakan dirinya seperti “kirbat yang diasapi.” Ia seperti kirbat yang tergantung berdebu dan hitam karena asap. Artinya, tidak luput dari pencobaan, penderitaan, atau tekanan hidup yang diibaratkan sebagai debu dan asap. Tetapi Daud berkomitmen melakukan kehendak Tuhan.

Apapun yang terjadi, tetaplah ikut Tuhan dan jadilah saksiNya. Sebenarnya kita tidak hanya mampu membuktikan Tuhan itu ada, juga bisa membuat orang lain merasakan hadirnya Tuhan dalam hidupnya dan merasakan sukacita dariNya.

Bukti nyata Tuhan itu ada, bila kita hidup di dalam kebenaranNya.”

Karena itu, janganlah kita hanya sekadar pintar berargumen, tetapi jadilah pelaku Firman sehingga dunia melihat Kristus di dalam kita.


DOA

Bapa, ku menyadari bahwa tugasku dunia ini adalah menjadi saksiMu, ajarlah aku ya Tuhan sehingga menjadi saksi nyata bagi kerajaanMu. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.


Kristianitas.com

Belum ada Komentar untuk "Bukti Nyata Tuhan Itu Ada"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel